Computer Vision


1. Pengertian Computer Vision

Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem computer vision.

Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat keputusan. Computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer vision diharapkan memiliki kemmpuan tingkat tinggi sebagaiman human visual.

v Kemampuan itu diantaranya adalah:

· Object detection → Apakah sebuah objek ada pada scene? Jika begiru, dimana batasan-batasannya..?

· Recognation → Menempatkan label pada objek.

· Description → Menugaskan properti kepada objek.

· 3D Inference → Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat.

· Interpreting motion → Menafsirkan gerakan.

Computer Vision adalah kombinasi antara Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola yang hubungan antara ketiganya dapat dilihat pada gambar 1. Pengolahan citra merupakan proses awal dari computer vision, sedangkan pengenalan pola merupakan proses menginterpretasikan citra.

Pengolahan Citra (Image Processing) merupakan bidang yang berhubungan dengan proses transformasi citra/gambar (image). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Sedangkan Pengenalan Pola (Pattern Recognition) berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi/pesan yang disampaikan oleh gambar/citra.

Untuk mendukung tugas dari computer vision, aka ada beberapa fungsi pendukung yang ditambahkan ke dalam sistemini, yaitu:

  • Proses penangkapan citra/gamabr (image acquisition)
  • Proses pengolahan citra (image processing)
  • Analisa data citra (image analysis)
  • Proses pemahaman data citra (image understanding)

2. Proses dan Hirarki Pada Computer Vision

Ada terdapat 3 proses yang terjadi dalam computer vision, yaitu:

  • Memperoleh atau mengakuisisi citra digital.
  • Operasi pengolahan citra.
  • Menganalisis dan menginterpretasi citra dan menggunakan hasil pemrosesan untuk tujuan tertentu, misal memandu robot, mengontrol peralatan, dll.

Hirarki pada computer vision ada 3 tahap, yaitu:

· Pengolahan Tingkat Rendah (Image to image) → Menghilangkan noise, dan peningkatan gambar (enchament image).

· Pengolahan Tingkat Menengah (Image to dimbolic) → Kumpulan garis / vektor yang merepresentasikan batas sebuah obyek PADA citra.

· Pengolah Tingkat Tinggi (Simbolic to simbolic) → Representasi simbolik batas- batas obyek menghasilkan nama obyek tersebut.

Sebelum membuat aplikasi computer vision, maka perlu dibuat pertimbangan dan perancangannya. Pertimbangan dan perancangan tersebut dapat dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Informasi apa yang ingin diperoleh dan bagaimana informasi tersebut dimanifestasikan ke dalam citra.

Pengetahuan apa yang diperlukan untuk memperoleh informasi.

Untuk menentukan hubungan antara intensitas piksel dan sifat-sifat citra diperlukan suatu model, misalnya adalah:

Scene model: jenis features, textures, smoothness.

Illumination model: posisi dan karakteristik sumber cahaya serta sifat-sifat reflektansi permukaan obyek .

Sensor model: posisi dan kinerja optik dari kamera yang digunakan, noise dan distorsi pada proses dijitasi .

Kecepatan pemrosesan dan representasi pengetahuan.

3. Aplikasi Computer Vision

  1. Bidang Pertahanan dan Keamanan (Militer)
  2. Contoh jelas adalah deteksi tentara musuh atau kendaraan dan bimbingan rudal. Lebih sistem canggih untuk panduan mengirim rudal rudal ke daerah daripada target yang spesifik berdasarkan data citradiperoleh secara local
  1. Bidang Industri
  2. kadang-kadang disebut visi mesin, dimana informasi ini diekstraksi untuk tujuan mendukung proses manufaktur. Salah satu contohnya adalah kendali mutu.
  1. Bidang pengolahan citra dalam kedokteran
  2. Daerah ini dicirikan oleh ekstraksi informasi dari data citra untuk tujuan membuat diagnosis medis pasien.
  1. Bidang Neurobiologi
  2. Khususnya studi tentang sistem biological vision Selama abad terakhir, telah terjadi studiekstensif dari mata, neuron, dan struktur otak dikhususkan untuk pengolahan rangsangan visual pada manusia dan berbagai hewan.

  3. Bidang Industri Perfilman
  4. Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film semua direkam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan dengan aplikasi computer
  1. Bidang AI (Artificial Inteligent)
  2. Keterkaitan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk sistem robotical untuk menavigasi melalui lingkungan.
  1. Bidang Pemrosesan Sinyal
  2. Banyak metode untuk pemrosesan sinyal satu-variabel, biasanya sinyal temporal,dapat diperpanjang dengan cara alami untuk pengolahan sinyal dua variabel atau sinyalmulti-variabel dalam visi computer
  1. Bidang Fisika & Matematika
  2. Fisika merupakan bidang lain yang terkait erat dengan Computer vision. sistem Computervision bergantung pada sensor gambar yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yangbiasanya dalam bentuk baik cahaya tampak atau infra-merah sensor dirancang denganmengunakan fisika solid-state.

Sumber ;

http://cosaviora.blogspot.com/2010/11/computer-vision.html

http://juliocaesarz.blogspot.com/2010/11/computer-vision.html

http://freezcha.wordpress.com/2010/11/16/computer-vision/

http://teknologiforever.wordpress.com/2011/04/29/computer-vision/

http://diegomu.blogspot.com/2011/11/penerapan-computer-vision.html#comment-form

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbedaan Perancangan Terstruktur dan Perancangan Objek

  • Konsep Dasar Pendekatan Berorientasi Terstruktur

Pengembangan sistem dengan Metode terstruktur merupakan metode yang pendekatannya pada proses, karena metode ini mencoba melihat sistem dari sudut pandang logical dan juga melihat data sebagai sumber proses. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

. Di dalam penggambaran datanya, metode ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, E-R Diagram(ERD) dan lainnya..

DFD adalah alat pembuatan model yang penekanannya hanya pada fungsi sistem, sdangkan ERD adalah entitas pada pemodelan data yang dapat saling berhubungan.

Tujuan pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan software aplikasi sistem informasi, pemrograman terstruktur adalah proses yangberorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul modul yang menghasilka program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk diimplementasikan dandipelihara (diubah).

  • Konsep Dasar Pendekatan Berorientasi Objek

Pengembangan sistem dengan metode Object Oriented Pendekatan berorientasi Objek menekankan pada data dan proses dan dapat membantu memudahkan dalam memecahkan permasalahan karena hal ini sangat baik untuk deskripsi dari setiap entitas. Karena informasi dari encapsulation, perancangan berorientasi objek umumnya mengarah ke sistem dimana sistem data yang kurang atau mungkin rusak dalam hal error program.

Dalam pengembangan sistem berorientasi objek ini , konsep-konsep dan sifat-sifat object oriented digunakan. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun berdasarkan metode berorientasi objek yang komponennva dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya. dan dapat berinteraksi satu sama lain.

Kosep-konsep tersebut adalah:

1. Kelas

Kelas adalah gambaran struktur objek-objek dari sistem, konsep OO yang mengencapsulasi/membungkus data dan abstraksi prosedural yang diperlukan untuk menggambarkan isi dan tingkah laku berbagai entitas.

2. Objek

Objek menggambarkan instance-instance objek yang actual,dan objek digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi. Objek mempunyai atribut dan metoda .

3. Atribut

Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi kelas atau objek dimana

atribut tersebut berada.

4. Metoda/Servis/Operator

Metoda adalah prosedur atau fungsi yang tergabumh dalam objek bersama dengan atribut Metode ini digunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut.

5. Message

Message adalah alat komunikasi antar objek. Hubungan antar objek ditentukan oleh

problem domain dan tanggung jawab sistem.

6. Event

Event adalah suatu kejadian pada waktu yang terbatas yang menggambarkan rangsangan (stimulus) dari luar sistem.

7. State

State adalah abstraksi dari nilai atribut dan link dalam sebuah objek. State merupakan tanggapan dari objek terhadap event-event masukan.

8. Skenario Skenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi system

Sebuah metode akan dikatakan berorientasi objek kalau mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Inheritance merupakan kondisi dimana methods atau attributes yang didefinisikan satu class dapat diwariskan atau digunakan kembali oleh class lainnya.

Encapsulation merupakan pemaketan bersama beberapa hal menjadi satu unit

Polymorphism berarti( banyak bentuk), merupakan teknik dimana sebuah behavior dapat saja dilaksanakan beerbeda-beda untuk setiap class atau objek yang berbeda.

  • Perbandingan Pendekatan OO dan Terstruktur

Perbedaan yang paling dasar dari pendekatan terstruktur dan pendekatan OO(Object Oriented ) atau berorientasi objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data ( Data Flow Diagram (DFD))

Pendekatan terstruktur, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dan konteks sampai proses-proses yang paling kecil, atau secara singkat bahwa perancangan terstruktur membuat perancangan secara urut karena ada struktur yang ada.

Sementara pada metode berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem dan perancangan dibuat , berdasarkan konsep-konsep dan sifat-sifat object oriented digunakan.


Sumber :

http://www.gangsir.com/download/3-PendekatanPengembanganSistemTerstruktur.pdf

http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/Arsitektur%20Komputer/sist%20dan%20analisis%20sist/_Microsoft_Word_-_Modul_4_APSI_-_Pendekatan_Perancangan_Ters.pdf

http://www.scribd.com/doc/60314795/46/Sekilas-Pendekatan-terstruktur

http://vizi.blog.binusian.org/category/analisa-dan-perancangan-sistem-informasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS