Sebelum kita masuk ke Aplikasi, maka terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari Wireless.
Wireless dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi inframerah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluethooth pada computer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeleminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya, untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer clent, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjangb bervarisi sesuai jarak computer client dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan matra auatu interiorsuatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti bertek nologi nirkabel.
Sedikit ulasan Untuk aplikasi Wireless di GNU, yaitu Untuk instalasi vanilla basis Gnome dan KDE, aplikasi semacam ini sudah ada dan langsung bekerja. Sayangnya, aplikasi tadi tidak selalu cocok untuk semua orang. Itulah mengapa, tulisan ini mencoba menyuguhkan beberapa aplikasi wireless di GNU/Linux.
· KnetworkManager
Jika pembaca menggunakan distro dengan dekstop KDE, maka inilah aplikasi default yang bakal anda temukan. KnetworkManager adalah pilihan terbaik untuk pengguna KDE yang menginginkan koneksi Internet segera tanpa banyak bersusah payah.
KnetworkManager mensupport enkripsi WEP, WPA dan WPA Enterprise. Di samping itu, ada pula support untuk akses dasar dial up. Dan tentu saja, ia menyediakan kemampuan VPN.
· Wlassistant
Dikenal juga sebagai “wireless assistant”, Wlassistant adalah alternatif untuk Knetworkmanager. Perbedaannya nyaris tidak terasa. Utility ini mensupport WEP, WPA dan WPA2.
· Network-manager-gnome
Seperti halnya Knetworkmanager sebagai aplikasi default bagi pengguna KDE, Network-manager-gnome adalah tool koneksi default bagi penggune Gnome. Network-manager-gnome mensupport WEP, WPA dan WPA2.
· Wicd
Aplikasi ini tidak terpaku pada desktop Gnome atau KDE. Uninstall saja network utility yang anda gunakan sekarang dan install Wicd. Program ini berjalan muls di Ubuntu, Fedora dan Arch Linux. Aplikasi ini juga menghadirkan support solid untuk WEP, WPA dan WPA2. dan tidak seperti networkmanager, anda harus memilih WPA Supplicant driver, daripada mengandalkan otomasi WEXT.
· WiFi Radar
Seperti halnya Wicd dalam banyak aspek, aplikasi ini dapat dijalankan dari Gnome dan KDE. WiFi Radar mensupport WEP, WPA dan WPA2, akan tetapi tidak seperti Wicd, anda harus memasukkan secara manual nama WPA driver boks yang tersedia. Sekarang kita beralih ke aplikasi yang jarang dipakai dan juga tergolong lama.
· RutiIT
Didesain untuk wireless card Ralink chipset, utility tidak dianjurkan untuk digunakan.
· GTKWiFi
Kurang mantap untuk koneksi jaringan WPA terproteksi. Akan tetapi, GTKWiFi menjalankan tugasnya sejalan dengan Gnome networkmanager yang menggunakan koneksi open dan WEP.
· Wireless LAN
Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access Point (AP), berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat backbone, sejumlah AP tersebut tetap dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak terlayani oleh jaringan kabel, serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah-pindah (mobilitas).
WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam, memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan.
· Keterbatasan
Perangkat WLAN bekerja pada frekuensi publik yang bebas lisensi, sehingga isu utamanya adalah terjadinya interferensi antar perangkat dan pengguna. Karena pada frekuensi ini sipapun bebas menggunakan dan memanfaatkan, dengan syarat harus toleran serta memperhatikan dan menghormati kondisi eksisting. Sehingga ada etika dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengelola resource tersebut sehingga setiap pemain dapat hidup berdampingan.
Meskipun memiliki sejumlah fitur dan teknologi pengamanan seperti filtering MAC address, enkripsi WEP atau WPA dan kemampuan VLAN dan VPN, namun tetap saja kualitasnya tidak sebagus perangkat teknologi dengan media kabel. WLAN bisa menjadi salah satu titik kelemahan yang harus diwaspadai dan disikapi secara berhati-hati.
· Aplikasi Indoor
Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing house semacam iPass.
· Aplikasi Outdoor
Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal (seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin menjangkau segmen pengguna yang lebih luas. Sebagai contoh adalah WARNET. Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP(WISP), serta RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan untuk aplikasi jaringan internal perusahaan.
· Masa Depan WLAN
Masa depan teknologi WLAN terutama untuk aplikasi Outdoor adalah bergabung saling melengkapi (komplementer) dengan teknologi yang akan datang yaitu WiMAX. Dengan kombinasi itu WLAN akan menjadi bagian dari topologi jaringan Wireless MAN yang skalanya jauh lebih luas dan masif. Di Indonesia prototipe penggabungan kedua teknologi itu telah diwujudkan di daerah bencana Aceh, terutama di kota Banda Aceh, diselenggarakan oleh kelompok relawan yang tergabung dalam Yayasan AirPutih.
Pada akhirnya, Teknologi WLAN lambat laun akan tergeser oleh penetrasi dari jaringan kabel yang diselenggarakan oleh operator. Namun, teknologi ini tidak akan habis begitu saja karena seiring dengan penetrasi tersebut akan terbuka lagi pangsa pasar baru di daerah suburban dan rural yang masih rendah nilai ekonomis pasarnya bagi teknologi jaringan kabel. Sementara solusi broadband tetap akan dibutuhkan di wilayah tersebut. WLAN masih akan tetap menjadi solusi terbaik untuk misi penetrasi akses Internet broadband pioneer.
Sumber :
http://www.pataka.net/2005/07/17/aplikasi-teknologi-wireless-lan-wlan/
http://kuliahwireless.blogspot.com/2006/06/aplikasi-wireless-dengan-menggunakan.html
http://bengawanjaya.netai.net/index.php/linux/26-aplikasi-wireless-di-gnu.html