Kalimat Dasar dalam Bahasa Indonesia

KALIMAT

Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, kita sebenarnya tidak menggunakan kata-kata secara lepas, melainkan kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat.

Pola dasar kalimat bahasa Indonesia
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja, kalimat dasar tersebut dapat kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan dengan kaidah atau aturan yang berlaku.
Pola kalimat itu antara lain :

Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar ini memiliki unsure subjek sdan predikat. Predikat unuk type kalimat ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan, contoh :
• Mereka / sedang berenang
S P(kata kerja)
• Ayahnya / seorang guru
S P(kata benda)
• Gambar itu / bagus
S P (kata sifat)

Kalimat dasar berpola S P O
Kalimat dasar ini memiliki unsure subjek, predikat, objek, Misalnya :
Mereka / sedang menulis / karya tulis ilmiah
S P O

Kalimat dasar berpola S P Pel
Kalimat dasar ini memiliki unsure subjek, predikat, pelengkap, misalnya :
Anaknya / beternak / ayam
S P pel

Kalimat dasar berpola S P O Pel
Contoh : dia / mengirimi / saya / surat
S P O Pel

Kalimat dasar berpola S P K
Kalimat dasar ini memiliki unsure subjek, predikat, keterangan
Contohnya : saya / berasal / dari Wonosobo
S P K

Kalimat dasar berpola S P O K
Kalimat ini memiliki unsure yang komplit tapi tanpa pelengkap. Unsur itu antara lain subjek, predikat, objek, keterangan.
contohnya : kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari
S P O K

Kalimat yang baik dan benar

Kalimat yang benar adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku, baik yang berkaitan dengan tata bunyi (fonologi), tata bahasa, kosa kata, maupun ejaan. Sementara kalimat yang baik adalah kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang dapat menyampaikan pesan atau informasi secara tept. Lihat contoh kalimat dibawah ini :

1. dia mencarikan kerja untuk saya
2. kakeknya telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu

kata mencarikan tergolong kata kerja benefaktif, artinya pekerjaan itu ditujukan untuk orang lainoleh karena itu kata kerja tersebut harus diikuti objek yang berupa orang, sehingga susunan yang benar untuk kalimat pertama diatas adalah :
“dia mencarikan saya pekerjaan”
Tetapi contoh kalimat sebelum di ubah juga benar, karena telah dapat menyampaikan informasi atau pesan kepada pembaca.
Sebaliknya untuk contoh kalimat kedua sudah benar, karena telah menggunakan kaidah dan aturan yang berlaku, kalimat tersebut pun telah dapat menyampaikan pesan secara rinci kepada pembaca.

Selain contoh kalimat diatas ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan agar kalimat itu menjadi kalimat yang baik dan benar, diantaranya adalah :

Kalimat harus mempunyai Subjek yang jelas
Ketidakjelasan subjek itu terjadi pada umunya terjadi karena subjek didahului dengan kata depan

Kalimat harus mempunyai predikat yang jelas

• Bagian kalimat yang majemuk tidak dipenggal
Hal ini sangat terlihat apabila kita membuat kalimat dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi), misalnya sehingga, karena, sedangkan. Sebagai bagian dari kalimat, unsure yang diawali dengan konjungsi tersebut tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat, sehingga bagian kalimat yang diawali dengan konjungsi tersebut harus ditulis serangkai dengan bagian sebelumnya

Kalimat disusun secara padu (timbal balik)
Keterpaduan dalam kalimat akan rusak karena salah menwempatkan kata depan (tentang, mengenai, akan), keterpaduan itu akan rusak juga karena salah menempatkan kata keterangan aspek (sudah, telah, akan) atau keterangan modalitas (harus, boleh, ingin) pada kalimat pasif.

• Kalimat memiliki bentuk-bentuk yang sejajar ( paralel )
Kesejajaran bentuk berarti pengungkapan gagasan-gagasan yang sama fungsinya kedalam suatu

• Susunan kalimat dengan kata-kata yang hemat
Hemat itu diantaranya :
Tidak mengulang subjek yang sama dalam kalimat tersebut
Tidak menjamakkan kata yang bermakna jamak
Menghilangkan bentuk yang bersinonim
Menghilangkan kata yang superordinat pada kata yang merupakan hiponimnya
Menghilangkan kata saling pada kata kerja resiprokal
Susunan kalimat dengan ketunggalan arti (tidak ambigu)
Susunan kalimat harus logis.

TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA

I. PENGENALAN INTIFRASE UNTUK MENGETAHUI INTI MAKNA
Frase: Satuan gramatikal (himpunan kata) yang merupakan kesatuan linguistik dan
tidak melebihi fungsi S, P, O, dan K.

Untuk mengetahui intifrase tidaklah sulit, demikian pula untuk mengetahui inti makna,
keduanya saling berkait dan saling bersesuaian. Dimana titik (inti) makna berada
disitulah intifrasenya.
Jadi untuk mengetahui inti frase harus dipahami dulu makna frase tersebut :
Contoh:
1. selalu banyak alasan
2. rumah yang indah
3. tidak jadi pergi
4. orang yang tinggi besar
5. cantik sekali

II. PERBANDINGAN POLA PEMBENTUKAN FRASE
Pola frase yang sering dibahas dan ditanyakan dalam tes-tes, berdasarkan kelas atau
jenisnya :
- Frase Nominal : - gedung sekolah
- surat kabar harian
- pertunjukan drama
- Frase Verbal

- Frase Adjektival

- Frase Adverbial
: - sedang makan
- sudah pergi
- terlalu belajar
: - sangat cantik
- agak malas
- terlalu berat
: - kemarin siang
- tadi malam
- bulan depan

- Frase Preposisional :
- di Jakarta
- dari Surabaya
- untuk adiknya

II. KATA PENGHUBUNG KALIMAT
• tetapi, meskipun, walaupun, namun
• atau
• bahkan, sekalipun
• dan
• sehingga

III. FUNGSI KATA DALAM KALIMAT
• sejak, lalu, kemudian, seketika itu
: mempertentangkan
: memilih
: menguatkan
: menambah, menyetarakan
: menyimpulkan
: waktu
• dimana, di sana, di dalam
• untuk, agar, supaya
• karena, sebab
: tempat
: fungsi
: sebab-akibat


http://jjkoe.blogspot.com/2008/01/tata-kalimat-bahasa-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
http://blogious.com/info/pola-kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar